STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA DALAM UPAYA PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA (MALAYSIA): STUDI KASUS PEMASARAN CANDI BOROBUDUR

Kunjungan wisman ke Candi Borobudur mengalami penurunan signifikan selama tahun 2019-2022, termasuk kunjungan dari Malaysia yang juga mengalami penurunan. Hal ini menciptakan tantangan serius bagi potensi pariwisata Candi Borobudur di pasar Malaysia. Oleh karena itu pada penelitian tugas akhir ini peneliti mengangkat Rumusan Masalah yang meliputi: Bagaimana pola pemasaran yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah wisman Malaysia untuk berkunjung ke Candi Borobudur dan bagaimana strategi pemasaran pariwisata yang tepat dalam upaya meningkatkan jumlah wisman Malaysia yang berkunjung ke Candi Borobudur menggunakan pendekatan analisis SWOT. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu untuk. mengetahui pola pemasaran yang dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah wisman Malaysia untuk berkunjung ke Candi Borobudur dan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam upaya meningkatkan jumlah wisman Malaysia untuk berkunjung ke Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Candi Borobudur menerapkan strategi segmentasi produk, Candi Borobudur dapat dianggap memiliki bauran pemasaran yang efektif dengan mengintegrasikan 8P, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, kemasan, program, dan kemitraan, dan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan Malaysia ke Candi Borobudur, PT TWC dapat mengimplementasikan strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disampaikan saran-saran, sebagai berikut: 1) meningkatkan pemasaran ke negara Malaysia, 2) membuat paket-paket wisata yang menarik, 3) mengembangkan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata berbasis Sustainable.