STRATEGI PENDANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN MELALUI SKEMA PEMANFAATAN ASET FASILITAS PELABUHAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Dwelling time pelabuhan di Indonesia masih berada di bawah Pelabuhan Singapura maupun Malaysia. Dwelling time ini menyebabkan tingginya biaya logistik yang ditanggung perusahaan kargo. Hal tersebut dikarenakan hanya 51,6% dari kebutuhan pendanaan pengembangan infrastruktur transportasi yang dapat dibiayai dengan APBN. Selain itu, peran swasta diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia melalui skema pemanfaatan aset fasilitas pelabuhan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan pendanaan pengembangan pelabuhan melalui skema pemanfaatan aset serta menganalisis strategi yang tepat bagi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam pengembangan pelabuhan melalui skema pemanfaatan aset fasilitas pelabuhan lebih optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memotret konteks serta mendeskripsikan narasi yang kompleks dari pengembangan Pelabuhan melalui pemanfaatan aset fasilitas Pelabuhan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara dan telaah dokumen serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa saat ini pelaksanaan pengembangan pelabuhan melalui skema pemanfaatan aset dengan bentuk KSP telah sesuai dengan tujuan KSP yaitu peningkatan PNBP dan mengurangi beban pemeliharaan dari APBN. Namun masih terdapat kendala seperti proses pengusulan yang memerlukan waktu 300 hari, belum adanya kesadaran KPB terhadap aset potensial yang dimilikinya, dan RIP yang belum seluruhnya ditetapkan. Kemudian berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal, pelaksanaan pengembangan pelabuhan melalui skema pemanfaatan aset fasilitas pelabuhan berada di kuadran antara kekuatan dan ancaman. Untuk mengatasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki, strategi yang dapat dilaksanakan yaitu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KSP, melakukan manajemen risiko, dan pendekatan persuasif kepada masyarakat di sekitar Pelabuhan.