ANALISIS IMPLEMENTASI PENGARUSTAMAAN GENDER DALAM PENEMPATAN POLISI WANITA MENJADI KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BERBASIS KOMPETENSI DI POLDA METRO JAYA

Penulisan ini menganalisa tentang pengarustamaan gender Polri di Polda Metro Jaya mengingat sosial budaya bangsa Indonesia yang masih berprinsip tugas scorang wanita adalah mengurus rumahtangga sehingga tidak memberikan kebebasan wanita untuk berkarir, begitu juga profesi polisi wanita oleh masyarakat dilihat hanya bagian dari pencitraan kepolisian, dimana kehadiran polisi wanita sebagai pelengkap dalam pelaksanaan tugas kepolisian dan hanya ditempatkan pada fungsi staf, sekretaris pribadi dan administrasi. Di era globalisasi ini, banyak polisi wanita yang bertugas menangani kekerasan atau menangani kasus kejahatan, sebagai wanita dengan profesi sebagai polisi bukanlah pekerjaan yang ringan karena lingkungan kerja penuh tantangan dan kekerasan . Persepsi polisi wanita sebagai feminin yang berdampak pada beban sosial dan budaya sebagai seorang wanita. Salah satu beban sosial lingkungan keluarga adalah kedudukan seorang polisi wanita didalam keluarga harus tetap mengurus keluarga setelah selesai tugas sedangkan polisi pria permasalahan keluarga sudah diambil alih oleh istri. Sehingga penulis menganalisa pelaksanaan implementasi pengarustamaan gender serta faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengarustamaan gender dalam penempatan polisi wanita sebagai pemimpin di Polsek mulai dengan komitmen pimpinan kepolisian dalam pembinaan karir bagi polisi wanita, pelaksanaan tugas Kapolsek, dan motivasi polisi wanita itu sendiri untuk menjadi seorang pemimpin diwilayah.