COLLABORATIVE GOVERNANCE PENANGANAN BAGI KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK MELALUI RUMAH AMAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Frangky Tilung, NPM. 2041021023 (2023) COLLABORATIVE GOVERNANCE PENANGANAN BAGI KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK MELALUI RUMAH AMAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Masters thesis, Politeknik STIA LAN Jakarta.

[thumbnail of 029 TMKP 2023 - Franky Tilung.pdf] Text
029 TMKP 2023 - Franky Tilung.pdf - Published Version

Download (4MB)
[thumbnail of 029 TMKP 2023 - Franky Tilung-BAB II-BAB IV.pdf] Text
029 TMKP 2023 - Franky Tilung-BAB II-BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[thumbnail of 029 TMKP 2023 - Franky Tilung-BAB V.pdf] Text
029 TMKP 2023 - Franky Tilung-BAB V.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kriteria dan prasayarat rumah aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang berperspektif korban dan responsif terhadap gender dan juga model kolaborasi antar lembaga dalam penanganan perempuan dan anak korban kekerasan yang telah ditempatkan di Rumah Aman. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Lokus pada penelitian ini ialah di KemenPPPA yang memiliki fungsi penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan dan penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus. Hasil penelitian yang didapatkan ialah bahwa rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan anak korban kekerasan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Rasa aman dan nyaman itu dapat ditunjang dengan kehadiran sarana dan prasarana yang memadai. Di luar segi teknis, dalam mewujudkan Rumah Aman yang berperspektif korban dan responsif gender, maka diperlukan juga untuk memegang prinsip-prinsip yang mengutamakan korban. Selain itu, dalam proses penanganan perempuan dan anak korban kekerasan yang telah ditempatkan di Rumah Aman perlu melakukan kolaborasi antar lembaga. Apabila ada perempuan maupun anak korban kekerasan yang ditempatkan di Rumah Aman, maka perlu diketahui kebutuhan apa yang mereka butuhkan. Apabila korban membutuhkan fasilitas pemeriksaan kesehatan, maka pengelola Rumah Aman akan berkolaborasi dengan bagian yang membidangi perihal kesehatan. Kemudian, apabila korban mendapatkan ancaman dari pelaku, maka dapat berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan terjaminnya keamanan korban. Peneliti menyarankan untuk KemenPPPA dapat meningkatkan kolaborasi antar lembaga demi mewujudkan rumah aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang berperspektif korban dan responsif terhadap gender.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing 1: Prof. Dr. Nurliah Nurdin, M.A. ; Pembimbing 2: Dr. Neneng Sri Rahayu, S.T., M.Si.
Uncontrolled Keywords: collaborative governance, Rumah Aman
Subjects: Manajemen Kebijakan Publik
Divisions: Jurusan Administrasi Publik > Administrasi Pembangunan Negara (S2) > Manajemen Kebijakan Publik (S2)
Depositing User: A.Md Triadi Nugraha
Date Deposited: 23 Jan 2024 05:54
Last Modified: 23 Jan 2024 05:54
URI: http://repository.stialan.ac.id/id/eprint/25

Actions (login required)

View Item
View Item