Strategi Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Pada Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi

Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi sebagai salah satu instansi pemerintah yang menyelenggarakan Pelayanan Publik menunjukkan bahwa masih ditemukan kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki ASN dengan kompetensi yang dibutuhkan organisasi, maka dari itu diperlukan strategi untuk meningkatkan kompetensi ASN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan antara kompetesi yang dimiliki ASN dengan kompetensi yang dibutuhkan dan Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ASN di Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan penelitian kepustakaan. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi, peneliti menggunakan teori Zwell dan teori West, dimana Keyakinan, Keterampilan, Pengalaman, Karakteristik Kepribadian, Motivasi, Isu Emosional, dan Kemampuan Intelektual serta kreatifitas merupakan faktor-faktor yang membentuk kompetensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Keyakinan, Keterampilan, Pengalaman, Karakteristik Kepribadian, Motivasi, Isu Emosional, Kemampuan Intelektual dan Kreatifitas merupakan faktor-faktor yang membentuk kompetensi aparatur di Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Namun yang menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan kompetensi yaitu keterampilan, karakteristik pegawai, dan kemampuan intelektual. Sedangkan untuk Faktor Keyakinan, Pengalaman, Motivasi, Isu Emosional, dan Kreatifitas menjadi kekuatan atau pendukung yang dimiliki pegawai dalam meningkatkan kompetensinya. Dari indikator-indikator tersebut maka peneliti menyusun strategi peningkatan kompetensi ASN di Kantor Bapenda Kota Bekasi yang terdiri penyusunan kembali standart kompetensi jabatan, pelaksanaan uji kompetensi, membuat rencana alokasi anggaran untuk melaksanakan pengembangan kompetensi ASN, melaksanakan pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, serta melakukan evaluasi pengembangan kompetensi.