Sri Wahyuningsih, NPM. 2241021006 (2024) Kebijakan Satu Peta Dalam Rangka Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Bogor. Masters thesis, Politeknik STIA LAN Jakarta.
084 MKP 2023 - Sri Wahyuningsih BAB I.pdf - Published Version
Download (3MB)
084 MKP 2023 - Sri Wahyuningsih BAB II - IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB) | Request a copy
084 MKP 2023 - Sri Wahyuningsih BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (707kB)
Abstract
Konflik tumpang tindih pemanfaatan ruang pada Kabupaten Bogor telah ditetapkan Peta Indikasi Tumpang Tindih IGT (PITTI) sebesar 13,2% atau 29.204 hektar. Konflik tersebut dilatar belakangi adanya dua perizinan pada ruang yang sama sehingga terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang, standar peta yang tidak sama antara Kabupaten Bogor dengan Provinsi Jawa Barat sehingga tidak sinkron dan kurangnya keterbukaan informasi terkait pemanfaatan ruang antara Provinsi Jawa Barat dengan Kabupaten Bogor. Dengan arahan strategis dari Presiden yaitu Perpres 23/2021 dan PP 43/2021 sebagai dasar hukum untuk penyelesaiannya. Regulasi tersebut memiliki tujuan satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal dengan tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menyusun strategi percepatan implementasi KSP dalam rangka penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang di Kabupaten Bogor yang belum optimal. Dalam penelitiannya penulis menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif karena permasalahan yang terjadi membutuhkan penyelesaian yang telah ditentukan studi kasus yang harus urgen diselesaikan. Dalam penelitian untuk mencari data dengan cara mengadakan FGD, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Dengan metode penelitian pendekatan kualitatif harus dirumuskan permasalahannya yang terjadi yaitu mengapa pelaksanaan percepatan implementasi KSP di Kabupaten Bogor belum optimal dan bagaimana strategi dalam pelaksanaan percepatan implementasi KSP di Kabupaten Bogor. Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut peneliti melakukan kegiatan FGD, wawancara dan telaah dokumen agar data yang diperoleh dapat memperkuat penelitian. Dari hasil penelitian permasalahan tumpang tindih pemanfaatan ruang yang terjadi pada Kabupaten Bogor dengan menggunakan faktor-faktor pada teori Van Meter dan Van Horn (1975) agar dapat diketahui belum optimalnya implementasi KSP serta langkah strategi yang akan ditempuh agar kebijakan dapat berjalan secara optimal.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1: Ratri Istania, S.IP., MA., Ph.D. ; Pembimbing 2: Dr. Asropi, S.Ip, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | kebijakan satu peta, tumpang tindih, informasi geospasial |
Subjects: | Manajemen Kebijakan Publik |
Divisions: | Jurusan Administrasi Publik > Administrasi Pembangunan Negara (S2) > Manajemen Kebijakan Publik (S2) |
Depositing User: | A.Md Triadi Nugraha |
Date Deposited: | 20 Feb 2024 07:49 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 04:11 |
URI: | http://repository.stialan.ac.id/id/eprint/191 |