Strategi Penerapan Manajemen Risiko Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap listrik untuk mencapai rasio elektrifikasi nasional 100% yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program BPBL ini merupakan inisiatif pemerintah untuk pemerataan akses listrik di seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan menyediakan listrik bagi rumah tangga berpendapatan rendah. BPBL mencakup biaya pemasangan tenaga listrik, biaya pemasangan, biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PT PLN (Persero), dan pembelian awal token listrik. Manajemen risiko diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko guna mencapai tujuan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menyusun stratedi dalam peningkatan penerapan manajemen risiko pada program BPBL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terhadap individu yang terlibat langsung dalam program BPBL. Dari hasil penelitian ini telah teridentifikasi 14 risiko yang terdapat pada program BPBL yaitu 2 risiko dengan status sangat tinggi, 5 risiko dengan status tinggi, 6 risiko dengan status sedang dan 1 risiko dengan status rendah. Dengan hasil tersebut maka dilakukan 14 strategi dalam pengendalian risiko pada program BPBL. Strategi pengendalian disampaikan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sebagai masukan pencegahan dan pengendalian risiko pada program BPBL di Kementerian ESDM.