Redesain Sistem Perencanaan Dan Penganggaran Untuk Penguatan Penganggaran Berbasis Kinerja di Badan Pengawas Obat Dan Makanan

Penelitian ini meneliti Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran untuk memperkuat Penganggaran Berbasis Kinerja di BPOM. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan penelitian di peroleh kesimpulan bahwa penerapan RSPP belum optimal dalam memperkuat PBK di BPOM, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tidak konsisten dalam penyusunan rumusan RSPP, pedoman RSPP yang belum detil dari Kementerian Keuangan dan Bappenas, serta faktor tidak adanya kerangka logis dalam penyusunan RSPP, hal ini membuat BPOM dalam mengimplementasikan ruang lingkup redesain sesuai instrumen yang mendukung PBK belum sesuai kaidah-kaidah yang berlaku dalam pedoman RSPP dan kriteria-kriteria indikator instrumen PBK sehingga menyebabkan beberapa temuan antara lain: sasaran program, yang berdampak tidak adanya output yang menunjang langsung pencapaian sasaran strategis tersebut, dan terdapat sasaran kegiatan yang tidak memiliki anggaran. Temuan lainnya adalah Penerapan RSPP pada level RO belum menggunakan struktur standar biaya, sehingga penganggaran belum efisien, dimana terdapat fenomena budgetary slack dalam proses penyusunan anggaran yang menyebabkan terdapat anggaran pendukung yang tidak terkait dengan target kinerja, serta diperkuat hasil analis efisiensi metode DEA yang memperlihatkan masih banyak satker di BPOM yang belum efisien. Temuan pada instrumen evaluasi kinerja, ditemui pimpinan satker yang tidak efisien pada penggunaan standar biaya belum menjelaskan dan mengarahkan bagaimana keterkaitan output yang diampu dengan sasaran strategis yang ada pada renstra.